Magi Diela diculik dan dijinakkan seperti binatang. Sirna sudah impiannya membangun Sumba. Kini dia harus melawan orangtua, seisi kampung, dan adat yang ingin merenggut kemerdekaannya sebagai perempuan. Ketika budaya memenjarakan hati Magi yang meronta, dia harus memilih sendiri nerakanya: meninggalkan orangtua dan tanah kelahirannya, menyerahkan diri kepada si mata keranjang, atau mencurangi kematiannya sendiri.
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam ditulis berdasarkan pengalaman banyak perempuan korban kawin tangkap di Sumba. Tradisi kawin tangkap menggedor hati Dian Purnomo untuk menyuarakan jerit perempuan yang seolah tak terdengar bahkan oleh Tuhan sekalipun.
© 2022 Storyside (Buku audio ): 9789152158388
Tanggal rilis
Buku audio : 5 Januari 2022
Magi Diela diculik dan dijinakkan seperti binatang. Sirna sudah impiannya membangun Sumba. Kini dia harus melawan orangtua, seisi kampung, dan adat yang ingin merenggut kemerdekaannya sebagai perempuan. Ketika budaya memenjarakan hati Magi yang meronta, dia harus memilih sendiri nerakanya: meninggalkan orangtua dan tanah kelahirannya, menyerahkan diri kepada si mata keranjang, atau mencurangi kematiannya sendiri.
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam ditulis berdasarkan pengalaman banyak perempuan korban kawin tangkap di Sumba. Tradisi kawin tangkap menggedor hati Dian Purnomo untuk menyuarakan jerit perempuan yang seolah tak terdengar bahkan oleh Tuhan sekalipun.
© 2022 Storyside (Buku audio ): 9789152158388
Tanggal rilis
Buku audio : 5 Januari 2022
Masuki dunia cerita tanpa batas
Peringkat keseluruhan berdasarkan peringkat 23
Sad
Inspiring
Page-turner
Unduh aplikasinya untuk bergabung dalam percakapan dan menambahkan ulasan.
Menampilkan 5 dari 23
Ardinawati
11 Jun 2022
Kenapa ketika wanita memperjuangkan haknya untuk merdeka banyak hal yg harus dikorban seperti yg di alami Magi.Kenapa wanita dianggap barang jika sudah di nikahi jd hak milik si suami? Bisa di perlakukan sesuka hati dan nars terima setiap perlakuan tdk baik degn alasan kita wanita. Why?Wanita /perempuan juga manusia seperti laki”. Walau pun di suku ku mungkin gak sekeras di suku magi tapi nyesak buat org tua yg mementingkan pandangan adat dibanding kebahagiaan anaknya dan hak anaknya terutama anak perempuan yg serg dianggap tdk punya pilihan dan hak akan hidupnya
Niki
24 Okt 2022
Sedih, marah, kecewa, kesal, frustasi, semua perasaan bercampur menjadi satu ketika aku membaca buku ini. Rasanya sulit untuk diungkapkan.Terlebih, semua hal yang dialami Magi adalah hal yang mengerikan dan tidak berani dibayangkan jika hal itu terjadi padaku atau wanita lainnya di luar sana.Rasanya, buku ini membuka wawasanku mengenai adat Sumba dan bahwa masih banyak wanita yang mengalami ketidakadilan di luar sana. Diperlakukan layaknya binatang dan tidak didengarkan suaranya. Berkali-kali aku menggelengkan kepala karena tidak percaya bahwa hal seperti itu bisa terjadi di dunia ini. Berkali-kali juga aku berhenti membaca sejenak, karena tidak sampai hati membaca kisahnya.Buku ini juga membuat pembacanya merasa berempati pada tokoh yang diceritakan. Meski tidak mengalami hal yang sama, tetapi bisa merasakan apa yang tokoh rasakan.
Mogan
22 Jun 2022
Ceritanya bagus banget. Ada rasa kesel sedih dan greget di setiap babnya. Magi sangat luar biasa. Dia perempuan hebat yang memperjuangkan derajat wanita, di tengah ketatnya adat di Sumba. Saya sangat tertarik jika buku ini di filmkan
D.
29 Sep 2022
Buku yang membuat pembacanya turut emosional dan dinarasikan dengan sangat apik!
Cynthia
8 Jul 2023
True to the trigger warning, ngilu² bacanya di bbrp bagian.
Bahasa Indonesia
Indonesia